Sabtu, 15 Maret 2014

PUISI-PUISI*

Reinard L. Meo
 


Peminat sastra, Penghuni Wisma St. Mikhael
Seminari Tinggi St. Paulus, Ledalero, Maumere


 ..7 Hari dalam Rahim Bumi Riung..

Segalanya terpampang bak fatamorgana
Tak tahu persis bagaimana akan memulai
Dan pada nada mana sujud syukur terburai

Pada mulanya adalah rindu
Rindu bersua bersama rasa letih
Dan keduanya kawin dalam kuah asam di Bekek berkabut

Kerling matanya serasa menggoda
Merangsang bagai bibir pantai Nangamese
Lalu kayuh sampan itu gincu yang tak takut pudar

Dari kejauhan daun merongge melambai
Belimbing pun tak mau kalah
Melonjak seperti bayi dalam Rahim bunda

Seketika pun kelelawar tertawa geli
Terbongkar dari pucuk mahoni
Bercanda sembari mengolok kawanan anjing

Setelah itu senja selalu menawan
Mentari pun terbirit pergi ke balik bukit
Dan pelaut melepaskan tali pada rongsokan ikan Golo Ite

Lalu karang, pasir putih, bakau, serta nyiur melambai
Semuanya sedap disantap raga
Mendekam dalam kedalaman decak kagum

Sepanjang jalan harapan itu
Dengan mentari dan sayup angin yang menjilat
Keringat adalah bukti daya juang

Kemudian harus kuakui
Aku jatuh cinta padamu
Tertambat pada senyum damai yang menyambut
Pada tangan kasih yang menarik
Pada rona wajah yang membimbing                                     
Dan akhirnya pada doa yang mendukung
Cintaku jatuh pada pelupuk matamu

                                      (Riung, 09 Januari 2014, pada malam perpisahan)

..Cumbuan..

Sebuah cumbuan paling bergaiarah
Adalah cumbuan ombak dan karang
Tak ada belas kasihan
Tak kenal batas kemampuan
Menjalar sampai ke akar
Menyentuh hingga pusat
Terus-menerus
Dalam irama melodi tawa

Jika aku dilahirkan sebagai ombak
Maka kumau TUHAN,
KAU karangnya…
                                                (Ledalero, Kamis, 31 November 2013)


..Biarkan..

Biarkan raga-MU kurangkul
Seperti terik meraup mawar
Biarkan kemah-MU kuhampiri
Seperti pelari menanti batas
                                                (Ledalero, Kamis, 31 November 2013)


(*puisi-puisi ini pernah dimuat di HU Flores Pos, 28 Januari 2014)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar